-->

6 METODE PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENUGASAN



A. METODE LATIHAN

Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.

B. METODE PENUGASAN (RESITASI)

Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi adalah :
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

C. METODE PERMAINAN

Metode permainan adalah cara mengajar yang dilaksanakan dalam untuk permainan. Metode permainan dalam pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran dan membuat siswa merasa senang terhadap materi pelajaran yang dibawakan.

D. METODE KELOMPOK KERJA (WORKSHOP)

Metode kelompok kerja adalah cara pembelajaran yang melibatkan peserta dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas.

E. METODE STUDI KASUS

Metode Studi Kasus yaitu cara penelaahan suatu kasus nyata dilapangan melalui kegiatan penelitian, yang diakhiri dengan kegiatan penyampaian laporan.

Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi
oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Menurut Roestiyah (2001:85), karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya. Metode field trip atau karya wisata menurut Mulyasa (2005:112) merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan metode karyawisata adalah sebagai berikut.
1) Tahap Persiapan atau Perencanaan, Sebelum karyawisata dilakukan, guru harus membuat persiapan atau perencanaan yang matang agar waktu yang dipakai selama karyawisata digunakan dengan sebaik-baiknya. Persiapan atau perencanaan itu meliputi faktor-faktor sebagai berikut.
  1. Menetapkan tujuan penggunaan metode ini;
  2. Penentuan metode pembelajaran harus dipilih berdasarkan kebutuhan siswa ketika melakukan karyawisata.
  3. Penentuan objek karyawisata.
  4. Selain alasan-alasan yang telah dikemukakan di awal, perlu dipertimbangkan juga dengan kurikulum yang ada. Apabila, bahan pelajaran itu tidak tercantum dalam kurikulum dan guru berpendapat bahwa siswa harus mengetahui objek yang ada itu maka dapat digunakan pertimbangan dari segi didaktik, yaitu prinsip lingkungan. Misalnya, disaat siswa harus mengenal alam lingkungannya dengan sebaik-baiknya.
  5. Dengan demikian, alasan pertimbangan dan penetapan objek yang dipilih guru berdasarkan berikut ini.
  6. Kepentingan kurikulum/rencana pelajaran dalam setahun;
  7. Kepentingan siswa didik untuk menambah pengalaman dan memperluas pengetahuan;
  8. Kepentingan objeknya;
  9. Kepentingan guru sendiri. Mungkin saja selama ini guru bersangkutan belum pernah melihat objek itu secara langsung dan dengan demikian untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman guru, alangkah baiknya jika pergi bersama siswa didik berkaryawisata;
  10. Kepentingan didaktis yaitu kepentingan berdasarkan ilmu mengajar. Seperti kita ketahui, menurut prinsip-prinsip didaktik, mengajar harus memperhatikan prinsip peragaan dan lingkungan untuk menghindari timbulnya verbalisme (mengetahui kata tetapi tidak memahami isi pengertian kata tersebut). Untuk itu metode karya wisata merupakan metode yang tepat;
  11. Penetapan waktu karyawisata; dan Untuk menetapkan berapa lama waktu yang akan digunakan dalam karyawisata, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan 
  • Banyak atau sedikitnya bahan yang harus diteliti pada objek yang akan dikunjungi;
  • Mudah atau sulitnya bahan yang harus diteliti pada objek tersebut; dan
  • Banyaknya waktu yang dapat diambil dari mata pelajaran lainnya tanpa 

12. menghambat kemajuan mata-mata pelajaran tersebut dalam keseluruhan rencana pelajaran.Penetapan teknik-teknik untuk mempelajari objek.Sebelum karyawisata dilakukan, guru dengan siswa didik perlu menetapkan teknik- teknik yang umumnya dipergunakan adalah:

  • Observasi
  • Wawancara
  • Diskusi

2) Tahap Pelaksanaan, Tahap pelaksanaan ialah suatu tahapan yang disaat semua acara yang telah disiapkan dan diatur seperti yang sebelumnya dilaksanakan. Langkah-langkah yang dilakukan pada objek metode ini adalah:
  1. pertemuan dengan pimpinan atau kepala pengurus objek yang kita kunjungi;
  2. para siswa diatur untuk melakukan penelitiannya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh pimpinan objek tersebut;
  3. siswa berperan aktif selama peninjauan dan pengamatan objek kepada petugas untuk mendapatkan informasi melalui tanya jawab; dan
  4. akhirnya, setelah semua kegiatan selesai, tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada pimpinan objek tersebut.

3) Tahap Penyelesaian, Tahap penyeselesaian ini sering pula disebut tahap tindak lanjut, yaitu suatu tahap setelah siswa kembali ke sekolah. Di kelas kemudian diadakan lagi diskusi atau pertukaran data dan informasi untuk saling melengkapi. Setelah data dan informasi terkumpul dengan lengkap, maka disusunlah sebuah laporan.
Kelebihan dan kelemahan metode field-trip (karyawisata) adalah sebagai berikut.
1) Kelebihan
  • Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
  • Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
  • Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.

2) Kelemahan
  • Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
  • Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
  • Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
  • Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
  • Biayanya cukup mahal.
  • Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel